A. Latar Belakang
Ajaran moral dalam karya sastra seringkali tidak secara langsung disampaikan, tetapi melalui hal-hal yang sifatnya amoral dulu. Hal ini sesuai apa yang dikenal dengan tahap katarsis pada pembaca karya sastra. Meskipun sebelum mengalami katartis, pembaca atau penonton dipersilahkan untuk menikmati dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sebetulnya tidak dibenarkan secara moral, yaitu adegan semacam pembunuhan atau banjir darah yang menyebabkan penonton atau pembaca senang tetapi juga muak. Jadi untuk menuju moral, seringkali penonton harus melalui proses menyaksikan adegan yang tidak sejalan dengan kepentingan moral (Azis, 2011: 143).
Seirama dengan uraian tersebut, diketahui bahwa semakin banyak fenomena-fenomena yang terjadi sekarang di tengah masyarakat yang terkadang tidak mengindahkan tentang perilaku-perilaku menyimpang. Ambillah misalnya novel Napas Cinta Para Ahli Doa karya Wahyu Sujani kisah di dalam novel ini merupakan potret hidup manusia yang tak lepas dari berbagai godaan yang jika salah menenentukan sikap akan membawa pada kesesatan.
Tokoh Fikri, yang selalu berdoa kepada Allah swt., atas segala karunia yang diberikan berupa istri yang cantik dan shalihah. Fikri bukan orang biasa lagi. Namanya telah melambung sebagai seorang seniman. Fikri memiliki seorang istri yang bernama Shira. Di balik cintanya pada Fikri, ternyata Shira menyimpan suatu rahasia. Namun ada pihak ketiga mulai masuk ke dalam kehidupan rumah tangga mereka. Jo, atasan Shira, menyebarkan isu bahwa dirinya punya affair dengan Shira. Belum lagi Alzena, malaikat penolong bagi Shira, ternyata menyimpan misi tertentu di balik semua sikapnya selama ini. Serta masih ada Diana, gadis yang pernah ditolong Fikri, diam-diam menaruh hati terhadap seniman pasir yang sedang mengadakan pameran di Pangadaran itu.
Kelebihan novel Napas Cinta Para Ahli Doa adalah mengangkat hakikat hidup yang sebenarnya. Tokoh Fikri mencerminkan seorang muslim yang sangat baik, sederhana dan bersahaja, banyak nilai moral yang dapat diambil dari tokoh Fikri maupun berbagai peristiwa dalam novel ini. Kasih sayang terhadap istrinya maupun rekan-rekannya, ketekunan bekerja dan belajar, kejujuran, tanggung jawab yang dimiliki, serta nilai-nilai kehidupan lainnya.
Novel Napas Cinta Para Ahli Doa merupakan salah satu karya sastra yang dihasilkan oleh Wahyu Sujani, akrab dipanggil Kang Waway, lahir di Bandung, 2 Januari 1982. Selama kuliah, Wahyu Sujani aktif dalam suatu organisasi mahasiswa HMBSI (Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia) asuhan Dr. R. Panca Pertiwi Hidayati, M. Pd., dosen Sastra Indonesia-nya, juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa. Sering menulis berbagai artikel, naskah drama, cerpen, atau puisi, tapi belum pernah dipublikasikan.
Sehubungan dengan hal di atas, penulis tertarik untuk mengkaji nilai moral dalam novel Napas Cinta Para Ahli Doa karya Wahyu Sujani.
B. Fokus
Berdasarkan latar belakang, fokus dalam penelitian ini adalah nilai moral yang terdapat dalam novel Napas Cinta Para Ahli Doa karya Wahyu Sujani, yang terdiri atas moral baik dan moral buruk. Moral baik yaitu: (1) kesabaran, (2) tawakkal, (3) taat beribadah, (4) penolong, (5) rajin bekerja dan belajar, (6) mampu mengendalikan diri, dan (7) penyesalan. Moral buruk yaitu: (1) intrik, (2) konflik, (3) dan bohong.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam novel Napas Cinta Para Ahli Doa karya Wahyu Sujani, yang terdiri atas moral baik dan moral buruk. Moral baik yaitu: (1) kesabaran, (2) tawakkal, (3) taat beribadah, (4) penolong, (5) rajin bekerja dan belajar, (6) mampu mengendalikan diri, dan (6) penyesalan. Moral buruk yaitu: (1) intrik, (2) konflik, dan (3) bohong.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan secara optimal, menghasilkan laporan yang sistematis dan dapat bermanfaat secara umum. Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan terutama jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di samping itu, bermanfaat dalam upaya pengembangan mutu dan hasil pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembaca
Penelitian novel Napas Cinta Para Ahli Doa karya Wahyu Sujani ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan perbandingan dengan penelitian-penelitian lain yang telah ada sebelumnya dalam menganalisis nilai moral.
b. Bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan mahasiswa untuk memotivasi ide atau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang, demi kemajuan diri dan mahasiswa.
c. Bagi peneliti
Diharapkan dapat memperoleh pengalaman lagsung dalam manganalisis sebuah karya sastra dan memberi dorongan kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian sejenis.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah dimaksudkan untuk merumuskan, mengenal, dan memahami suatu objek yang dapat dirumuskan lebih dari satu definisi istilah. Hal tersebut perlu didefinisikan secara operasional agar tidak menimbulkan penafsiran yang salah mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu mengemukakan definisi istilah tersebut.
1. Kesabaran merupakan sebuah keutamaan yang menghiasi diri seorang mukmin, di mana orang itu mampu mengatasi berbagai kesusahan dan tetap berada dalam ketaatan kepada Allah meskipun kesusahan dan cobaan itu begitu dahsyat.
2. Tawakkal yaitu pasrah dengan sepenuh hati kepada Allah atas musibah yang telah menimpah atau berserah diri kepada Allah swt.
3. Ibadah merupakan perkara tauqifiyah yang tidak ada satu bentuk ibadah yang disyari’atkan kecuali berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah.
4. Penolong merupakan seseorang yang rela untuk membantu meringankan beban atau penderitaan orang yang kesusahan.
5. Rajin bekerja dan belajar merupakan sikap atau perbuatan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai sebuah kesuksesan
6. Pengendalian diri merupakan sikap dalam mengendalikan perasaan-perasaan atau pikiran yang bersifat negatif.
7. Penyesalan adalah suatu perasaan di mana seseorang merasa bersalah/melakukan kesalahan akan sesuatu dan ingin kembali ke masa saat melakukan kesalahan tersebut untuk memperbaikinya.
8. Intrik merupakan penyebar kabar bohong yang sengaja dilakukan untuk menjatuhkan pihak lawan.
9. Konflik merupakan suatu pertentangan atau percekcokan akibat kurangnya kepercayaan seseorang kepada orang lain.
10. Bohong yaitu mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain, dan orang yang tidak berkata jujur kepada orang lain, maka orang itu dikatakan orang yang munafik.