UJIAN PERDANA : PROGRAM S-2 BAHASA INDONESIA FKIP UNILA

2
1060558
Jumat, 31 Mei 2013 merupakan hari bersejarah bagi Program S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI) FKIP Unila. Hal ini ditandai oleh adanya dua mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ujian komprehensif. Kedua mahasiswa tersebut bernama Drs. Sudaryo (Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Natar) dan Bambang Riadi, S.Pd. Keduanya dinyatakan lulus dengan huruf mutu A dengan predikat sangat memuaskan. Keduanya tercatat sebagai mahasiswa program pascasarjana FKIP Unila sejak tahun 2011. Pelaksanaan ujian komprehensif (tesis) kali ini merupakan ujian perdana yang diselenggarakan di ruang E-4 FKIP Unila. Pelaksanaan ujian tahap I dipimpin langsung oleh Dekan FKIP Unila Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., yang sekaligus menjadi penguji utama Drs. Sudaryo, yang dimulai pukul 09.00 s.d. 11.50 WIB. Pada kegiatan tersebut, dekan didampingi oleh Drs. Ujang Suparman, Ph.D. (Sekjur Pendidikan Bahasa dan Seni), dan tiga penguji lainnya, yakni Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. (Kaprodi), Dr. Edi Suyanto, S.Pd., M.Pd. (Sekprodi), dan Dr. Karomani, M.Si. Sebagai wujud kebersamaan antarsivitas akademika, ujian diselenggarakan secara terbuka, yang disaksikan oleh mahasiswa angkatan 2011. Meskipun cukup menegangkan, pelaksanaan ujian terasa akrab, demokratis, dan penuh rasa kekeluargaan. Suasana terasa cair ketika dekan mengumumkan bahwa Drs. Sudaryo dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam penutupan ujian, dekan berpesan bahkan menepis bahwa penyelesaian tesis bukan semata-mata karena faktor kemampuan atau kompetensi yang dimiliki mahasiswa. Akan tetapi, faktor kesempatan dan intensitas dalam mengerjakan tugas adalah faktor yang cukup dominan. Mahasiswa mengalami keterlambatan penyelesaian studi (tesis) justru lebih dominan dipengaruhi faktor kesibukan/pekerjaan, keluarga, ekonomi, dan sosial. Oleh sebab itu, dekan berpesan bahwa upaya penyelesaian tesis diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan. Selain menyampaikan berbagai pesan, dekan juga mengapresiasi atas kesungguhan dan keberhasilan dalam pengelolaan Program S-2 Bahasa Indonesia sehingga dapat menghasilkan dua lulusan terbaiknya dalam waktu singkat (empat semester). Dalam akhir arahannya, dekan juga berpesan bahwa pemerolehan ilmu secara formal di FKIP Unila tidaklah cukup. Artinya, makin sungguh-sungguh mahasiswa belajar, makin terasa bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki makin sedikit. Hal terpenting adalah bagaimana alumni FKIP Unila mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya di masyarakat yang dibarengi dengan niat sungguh-sungguh dalam rangka ikut membangun martabat bangsa. Ujian diakhiri dengan potong tumpeng oleh dekan, dan pada sesi kedua ujian dilanjutkan mulai pukul 13.00 s.d. 15.15 WIB. (Edi Suyanto).

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply